Senin, 22 September 2008

How much I love you

Seorang ibu muda, Karen namanya, sedang mengandung bayinya yang kedua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael, anaknya yang pertama yang baru berusia 5 tahun, untuk menerima kehadiran adiknya. Michael senang sekali. Kerap kali ia menempelkan telinganya di perut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih di perut ibunya itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh di luar dugaan,terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen,"Bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi." Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya bila sewaktu-waktu dipanggil Tuhan.

Lain halnya dengan Michael. Sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus! "Mami… aku mau nyanyi buat adik kecil!" Ibunya kurang tanggap."Mami… aku pengen nyanyi!!" Karen terlalu larut dalam kesedihan dankekuatirannya. "Mami…. aku kepengen nyanyi!!!" Itu berulang kali diminta Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael sebagai rengekan anak kecil. Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak. Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. "Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup!" batinnya.

Ia dicegat oleh suster di depan pintu kamar ICU. "Anak kecil dilarang masuk!" Karen ragu-ragu. "Tapi, suster…." suster tak mau tahu. "Ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk!"

Karen menatap tajam suster itu, lalu berkata, "Suster, sebelum diizinkan bernyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya!" Suster terdiam menatap Michael dan berkata, "Tapi tidak boleh lebih dari lima menit!"

Demikianlah, kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya… Lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring

"You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey…."
Ajaib! Si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

"You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away."
Denyut nadinya menjadi lebih teratur, Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan, "Terus...... terus Michael! Teruskan sayang....," bisik ibunya sambil menangis.

"The other night, dear, as I laid sleeping, I dreamt, I held you in my…" Dan, Sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur…

" I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same…"
Sang adik kelihatan begitu tenang, sangat tenang. "Lagi sayang…" bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan…. adiknya kelihatan semakin tenang, rileks dan damai… lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian, si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah terapi ajaib,dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa!

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you".Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan.

Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi-NYA bila IA menghendaki terjadi.

what a romantic month september is....



september ohh september, what a romantic month for me ;P
it's all becos of akang's coming :)

september saturday 13th he came to surabaya, back from singapore...he visited me :))
i picked him up at airport...fiuhhh i was almost late....i didnt want it becos i really really wanted to see him out from the gate of depature :p....it was meant to me

i didnt meet him after 4 months, what a crazy miss that i felt :( but it's for our future :)
i can be kissed and hugged by him again and again....

sunday, 14th september.....at the morning we ate soto madura, he always miss the soto so much the we went to pasar pucang to buy a bag of flowers becos we would go to sentong ^^....we always did it . we were back from sentong at 1 o'clock, then .....^^ the big moment that we have

after the big moment. we had dinner at boncafe...wow it was so romantic place...it was really really a romantic day for us