Selasa, 11 November 2008

Kekuatan dalam diri kita

Ada kekuatan di dalam cinta,
Orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan keinginannya Untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan,
Orang tertawa gembira adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan

Ada kekuatan di dalam kedamaian diri
Orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah tergoyahkan
Dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kesabaran,
Orang yang sabar adalah orang yang kuat Karena ia sanggup menanggung segala sesuatu Dan ia tidak pernah merasa disakiti.

Ada kekuatan di dalam kemurahan,
Orang yang murah hati adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya
Untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan,
Orang yang baik adalah orang yang kuat Karena ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang

Ada kekuatan di dalam kesetiaan,
Orang yang setia adalah orang yang kuat Karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi

Dengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemahlembutan,
Orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat Karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri,
Orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat Karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.


Sadarkah teman bahwa engkau juga memiliki cukup Kekuatan untuk mengatasi segala permasalahan dalam hidup ini?
Dimanapun, seberat dan serumit apapun juga.
Karena pencobaan tidak akan pernah dibiarkan melebihi kekuatan kita

PERCAYA PADA YESUS

Pasangan Hidup dari Tuhan

Bertahun-tahun yang lalu, Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup, lalu Tuhan menjawab "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya".

Selanjutnya aku tidak hanya meminta kepada Tuhan, namun aku juga menjelaskan kriteria pasangan yang kuinginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris. Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini kuimpikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, aku menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku. Lalu suatu malam, dalam doa Tuhan berkata dalam hatiku," Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan." Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?" Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepada-Mu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidak benaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau.

Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni; tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepadaku, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu."

Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid.

Tuhan tidak memberikan kepada kita pasangan yang sempurna karena kita tidak sempurna. Tuhan memberikan kepada kita seseorang yang dapat bertumbuh bersama kita.

Senin, 10 November 2008

jatuh di pelukanNya

Beberapa bulan yang lalu Madeleine mulai belajar untuk berdiri. Setiap waktu tanpa merasa lelah dia berusaha untuk berdiri. Barang apapun di sekitarnya dia pakai untuk membantu dia menegakkan kakinya yang kecil dan mungil itu.

Setiap kali dia berhasil berdiri sendiri, dia menolehkan mukanya ke arahku dan tertawa, seolah-olah mau pamer, “aku berhasil berdiri tanpa bantuanmu”. Dia sih senang saja. Aku takut setengah mati. Takut dia jatuh, melihat kakinya yang belum stabil betul. Saking takutnya sampai tiap kali dia berdiri, aku duduk bersila di belakangnya, jaga-jaga siapa tahu dia jatuh ke belakang.

Melihat aku duduk di belakangnya, dia malah memanfaatkan keberadaanku di situ. Dia menjatuhkan dirinya dengan sengaja ke belakang sehingga jatuh ke atas pangkuanku. Habis itu dia teriak, “Lagi ... lagi”. Maksudnya, tolong berdirikan aku lagi, biar aku bisa menjatuhkan diriku lagi. Ternyata dia menikmati sekali jatuh ke atas pangkuanku. Seolah-olah dia tahu, aku pasti akan menangkapnya dan tidak akan membiarkan dia jatuh. Seolah-olah dia yakin, ke manapun arah jatuhnya aku akan selalu menangkapnya.

Keyakinan seperti yang dimiliki Madeleine ini ingin sekali aku miliki ketika aku jatuh dan mengalami kepedihan dalam hidup. Keyakinan bahwa Bapaku tidak akan membiarkan aku mengalami kesakitan. Keyakinan bahwa Bapaku tidak mengenal lelah untuk selalu menangkap aku ketika aku jatuh. Bahwa aku tidak bisa jatuh lebih dalam lagi selain ke atas pangkuan Bapaku di surga.

Aku tahu bagaimana besar cintaku pada Madeleine, sehingga aku tidak akan membiarkan dia jatuh terjungkal dan kepalanya membentur lantai. Dan aku juga tahu bahwa cinta Bapaku padaku jauh lebih besar dari pada cinta terbesar yang mampu aku berikan pada Madeleine. Bila aku saja, yang hanya bisa mencinta dengan sangat terbatas, tidak akan membiarkan anakku jatuh selain ke atas pangkuanku, bagaimana dengan Dia yang bisa mencinta tanpa batas ?

Semestinya sampai di sini aku, sebagai anak-Nya, tidak perlu takut untuk jatuh. Tapi sering kali aku meragukan apakah Bapaku benar-benar akan menangkap aku bila aku jatuh. Sering aku jatuh, mengalami kepedihan hati dan pada saat itu aku tidak merasakan kehangatan pelukan tangan-Nya apalagi empuknya pangkuan tempat aku jatuh.

Padahal janji-Nya telah Dia berikan padaku di dalam kitab Yosua: “Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Yos 1:5b). Janji yang seharusnya aku yakini sebagai janji yang pasti akan dipenuhi. Aku akan terus berusaha untuk meyakini janji-Nya ini. Sehingga suatu ketika nanti bila aku jatuh, aku tidak perlu menoleh ke belakang untuk memastikan apakah Bapa-ku bersila di belakangku. Karena aku yakin, Dia tidak akan pernah meninggalkan aku.

Belajar mencintai membutuhkan waktu seumur hidup...

Author: momoy


Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik,
Datang bagai kesempatan pada kita.

Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.

Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa,
Ada suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat :

“Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil”

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu
Tetapi tetap berpulang padamu

Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak…


Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Malaikat di Rumahmu

Suatu hari ada seorang bayi yang akan dilahirkan ke dunia. Sang bayi bertanya kepada Tuhan, “Para malaikat mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah?”
Tuhan menjawab “Saya telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.

”Sang bayi berkata “Tapi disini….., di Surga…., yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”
Tuhan menjawab lagi “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih bahagia.”

Sang bayi bertanya lagi “Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku, saya tidak mengerti bahasa mereka?”
Tuhan menjawab “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana kamu berbicara.”

“Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”
“Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal itu mengancam jiwanya.”

“Pasti saya akan merasa sedih karena tidak melihatMU lagi.”
“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan kepadamu bagaimana agar kau bisa kembali kepadaKu, walapun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu.”

Saat itu Surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan kepada Tuhan, “Tuhan… jika saya harus berangkat sekarang, bisakah Engkau memberi tahu aku nama malaikat tersebut?”

Jawab Tuhan “Kamu akan memanggil malaikatmu.. ..Ibu…”

Rabu, 05 November 2008

Rencana Tuhan itu indah pada waktuNya

Ada seorg anak laki" yg berambisi bahwa Suatu hari nanti ia akan menj jenderal AD. Anak itu pandai & memiliki ciri" yg lbh drpd cukup u/ dpt membawa nya kemanapun ia mau. u/ itu ia bersyukur kpd Tuhan, o/ krn ia adlh seorg anak yg takut akan Tuhan & ia selalu berdoa agar suatu hari nanti impiannya itu menj kenyataan.

Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya u/ bergabung dgn AD, ia ditolak o/ krn memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia melepaskan hasratnya u/ menj jenderal & ia mempersalahkan Tuhan yg tdk menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorg diri, dgn perasaan yg kalah, & rasa amarah yg belum pernah dialaminya sebelumnya yg mulai ditujukannya terhadap Tuhan.Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tdk mempercayaiNya lagi sbg seorg sahabat, ttp sbg seorg tiran (penguasa yg lalim). Ia tdk pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika org" seperti biasanya berbicara tntg Tuhan yg Maha Pengasih, maka ia akan mengejek & menanyakan pertanyaan" rumit yg akan membuat org" percaya itu kebingungan.

Ia kmdn memutuskan u/ masuk perguruan tinggi & menj dokter. Dan begitulah, ia menj dokter & bbrp tahun kmdn menj seorg ahli bedah yg handal. Ia menj pelopor di dalam pembedahan yg berisiko tinggi dimana pasien tdk memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tdk ditangani o/ ahli bedah muda ini.

Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yg baru. Selama bertahun", ia tlh menyelamatkan beribu" jiwa, baik anak" maupun org dewasa.Para org tua skrng dpt tinggal dgn berbahagia bersama dgn putra atau putri mrk yg dilahirkan kembali, para ibu yg sakit parah sekarang masih dpt mengasihi keluarganya. Para ayah yg hancur hati o/ krn tak seorgpun yg dpt memelihara keluarganya setelah kematiannya, tlh diberikan kesempatan baru.Setelah ia menj lbh tua maka ia melatih para ahli bedah lain yg bercita" tinggi dgn teknik bedah barunya & lbh banyak lagi jiwa yg diselamatkan.

pd suatu hari ia menutup matanya & pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dgn kebencian, pria itu bertanya kpd Tuhan mengapa doa"nya tdk pernah dijawab, & Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, & lihatlah impianmu menj kenyataan." Di sana, ia dpt melihat dirinya sendiri sbg seorg anak laki" yg berdoa u/ bisa menj seorg prajurit.Ia melihat dirinya masuk AD & menj prajurit. Di sana ia sombong & ambisius, dgn pandangan mata yg seakan" berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen.Ia kmdn dipanggil u/ mengikuti peperangannya yg pertama, akan ttp ketika ia berada di kamp garis depan, sebuah bom jatuh & membunuhnya. Ia dimasukkan ke dlm peti kayu u/ dikirimkan kembali kpd keluarganya. Semua ambisinya hancur berkeping" saat org tuanya menangis & terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bgmn rencanaKu tlh terpenuhi sekalipun engkau tdk setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari & brp banyak jiwa yg tlh diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya & di wajah anggota keluarganya & kehidupan baru yg tlh diberikannya kpd mrk dgn menj seorg ahli bedah.kmdn di antara para pasiennya, ia melihat seorg anak laki" yg juga memiliki impian u/ menj seorg prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit.Ia melihat bagaimana ia tlh menyelamatkan nyawa anak laki" itu melalui pembedahan yg dilakukannya. Hari ini anak laki" itu tlh dewasa & menj seorg jenderal. Ia hanya dpt menj jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dgnnya. Ia mengerti bagaimana Tuhan tlh memakainya sbg alatNya u/ menyelamatkan beribu" jiwa, & memberikan masa depan kpd anak laki" yg ingin menj prajurit itu.

u/ dpt melihat kehendak Tuhan digenapkan di dlm hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan & bukan mengharapkan Tuhan yg mengikuti anda.


"Apa yg kau alami kini, mungkin tak dpt engkau mengerti, tanamkan di hati, Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pd yg minta roti"